Selayang Pandang

Blog ini berisi tulisan-tulisan perjuangan seorang anak manusia demi menggapai impiannya. Berbagai hikmah yang Ia temukan terangkum dalam barisan huruf-huruf menjadi sebuah kata demi kata dalam kalimat-kalimat yang berkembang menjadi paragraf-paragraf panjang...

Sabtu, 28 Juli 2012

Berani Empat

Kembali masalah waktu , ketika keinginan tetap berada dalam zona nyaman, enggan berpindah ke zona yang lain apalagi diminta membangun zona nyaman yang baru. Mengapa selalu waktu yang seakan bersalah, telah mempertemukan, mempersatukan, juga yang memisahkan. Selalu waktu yang jadi objek pertanyaan, mengapa begitu cepat berlalu... selalu waktu yang disudutkan jika tertoreh luka sesal akibat suatu keputusan...

Manusiawi lah semuanya jika hal di atas terjadi dalam kehidupan, berbicara tentang waktu dan hidup, waktu itu adalah hidup itu sendiri.

Masa kecil manusia dihadapkan pada kehidupan serba "belum bisa", ingin makan, minum, berjalan, bahkan berkata bukan sesuatu yang mudah. Masa sekolah_remaja manusia dihadapkan hal2 baru yang menuntut filter diri untuk kuat2 agar bisa bertahan menjadi orang baik. Masa sekolah_remaja terbilang cukup lama dilalui umumnya manusia. hidupnya pada masa ini dihabiskan untuk menemukan dan mencoba hal baru, mencari jati diri dan memulai membangun karakter pribadi. sebagian besar waktunya dihabiskan di lingkungan pendidikan_sekolah. Bermain dengan miniatur kehidupan dalam lingkup kecil_sekolah, kampus. Selepas itu masuklah ke tahap kehidupan sebenarnya. Ajang pertarungan ideologi dan iman berbentur dengan reality. Disinilah manusia dituntut untuk BERANI.

Ku sebut itu BERANI EMPAT :
1. BERANI Keluar_Ekspansi, hidup tak selebar daun kelor, berani ekspansi dari zona nyaman ke zona baru merupakan langkah awal
2. BERANI Beda. Menjadi berbeda dari yang lain adalah wujud keberanian selanjutnya. Akan terasa mudah untuk menjadi berbeda di lingkungan sekondusif kampus atau sekolah. namun akan sulit menjadi berbeda di lingkungan yang belum kondusif_heterogen. harus kuat mempertahankan idelaisme namun tidak apatis apalagi ekslusif dengan lingkungan sekitar. Istiqomah. itu kuncinya.
3. BERANI Cepat. Cepat sadar akan perubahan dunia, cepat tanggapi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, cepat mengambil kesempatan, cepat dewasa menghadapi ujianNya
4. BERANI Melawan. Tiga poin di atas menitikberatkan pada langkah kita dalam bertindak, bertahan dan berusaha, Grow.... Di poin terakhir ini lah titik berat lebih kepada perlawanan kita kepada apapun yang mengahadang dan mungkin menghambat kita untuk grow.. LAWAN !!! makan kau akan MENANG !!!

Itulah Emapat Berani yang perlu di miliki dan ditanamkan kuat2 sejak dini untuk bekal menuju kehidupan nyata pasca keluar dari zona nyaman_bagi saya mungkin dunia kampus. semoga bermanfaat untuk saya pribadi dan juga untuk teman2 yang membacanya.

Rabu, 18 Juli 2012

Menjemput hari bahagia

Lama ku nanti, waktu ini sangat sangat ku nanti. Inginku melompat dan bersorak agar semua orang tau, bahwa kini kau datang. kau yang selama ini memenuhi benak hingga sempit hatiku memikirkan perjumpaan ini. Akhirnya kau datang. Hampir putus harapanku bisa bertemu, namun keyakinan akan kuasaNya membulatkan tekad tuk terus menunggu. Dalam penantian ku siapkan diri, ku ingati indahnya saat bersua denganmu, ku tanamkan selalu harap itu dan kujaga dalam hati. Andai tingginya gunung bisa mengumpamakan rindu ini, mungkin juga sepadan dengan luasnya samudra rinduku ini. Andai bisa kupinta padaNya, untuk panjangkan umurku hingga saat ku jumpa denganmu, lalu ku tak kan pinta waktu lagi setelah itu. Biar ku jumpa dengan dirimu dan bawalah aku bersamamu. Wahai kau yang teristimewa diantara yang lain.. sudikah kiranya Engkau wahai bulan yang suci, yang selalu dinanti, selalu dirindu... sudikah engkau mampir kembali dalam hidupku di tahun ini. dan rela diri ini sekiranya setelah perjumpaan denganmu tak ada lagi masa untukku.
Betapa ramadhanMu selalu syahdu mengisi relungku. Betapa nikmat ramadhanMu yang selalu ingin kusyukuri. Setiap detik, setiap saat selalu ingat dan rindu perjumpaan ini. Beraat rasanya berpisah setelah bertemu. Inginnya kuhabiskan waktuku hanya bersamamu, di bulan yang nilainya seribu bulan ibadah. Tak ada yang bisa menggantikan nikmatnya bernafas, tidur dan beraktivitas yang bernilai ibadah, hanya di bulanMu ini, ramadhan sayang...ramadhan yang ku cinta. Jangan cepat berlalu ... biarkan ku lekat dalam lena ibadahku, biarkan ku larut dalam syahdu iman ke Tuhanku. Jadikan diri ini lebih bertakwa sepeninggalmu. Jadikan hidupku berlimpah berkah karena cahayaMu.
Marhaban yaa Syahrush shiaam... marhaban yaa syahru ramadhan..

Senin, 16 Juli 2012

Kangen Tingkat Bidadari

Pengen nulis...
judulnya--> "Kangen Tingkat Bidadari"
Tiba-tiba alias ujug-ujug aja ngerasa kangen.... banget. makanya ujug-ujug juga cari2 video tentang sahabat. kenapa coba? kangen dibilang.
udah... mulai puitis ah...

Kawan, hati ini bagaikan kuncup, dan senyum ini lah perekahnya. Indahnya diksi dan puitisnya kata-kata mungkin hanya sekelumit ekspresi semata. Namun dalamnya rasa di dada tak dapat terlukis indahnya.
Hari-hari menjelang berpisah sedikit tak terasa menyakitkan, karena kesibukan. Kini usai semua itu tinggallah diuji kesabaran. masihkah tersenyum saat waktu semakin merangkak ke akhirnya, masihkah tertawa saat hari makin terasa cepat berlalunya.
Tinggal menunggu kabar gembira dari pejuang2 tingkat akhir untuk kemudian kita semua kehilangan kesempatan bersama, tinggal menanti waktu masing2 menjemput cita untuk kemudian terpisah kota bahkan benua, tinggal tunggu masa hidup indah bersama masing2 pasangan setia untuk kemudian membangun peradaban di masing2 bumi yang dipijaknya. Hanya tinggal menunggu...
Berusaha tersenyum dan melegakan nafas jika sesekali ingatan berpisah itu muncul. Bahagia melihat kesuksesan bersama, tlah lulus dan sukses bersama, bukan berarti hati ini mudah menerima. Menerima untuk tak saling sapa, salam, senyum dalam waktu yang lama. Bercerita, bercanda dan bermain untuk sekedar menghibur hati diantara kita yang berduka.
Tuhanku Maha Pemurah, Ia kan kabulkan apa yang ku minta.
Mungkin menjadi naif jika ku pinta tuk selalu bersama, terlalu sadis jika kupinta mereka selalu ada, terlalu ironis jika bahagia selalu dibayar dengan pahitnya perpisahan.
Tuhan, ku hanya meminta selalu ada aku disetiap sudut ruang terkecil dalam hatinya. hanya kupinta sudut hatinya.
Tuhan, ku hanya ingin ada namaku disela panjangnya do'a yang mereka panjatkan.
Tuhan, hanya ku pinta jagalah mereka selalu dalam iman Islam, kesehatan jasad dan ruhiyaih, serta bahagiakan hidupnya.
Kutitipkan pertemuan agung bersamaMu kelak di sana, pertemuan bersama mereka di jannah yang kau janjikan.
Amiin...

sahabat perjuangan

selamat berjuang

♫•*♥*•.¸♥♥UNTUKMU TEMAN♥♥¸.•*¨*•♫♥♫

All One - Sahabat (Lirik)